Aksa
Aku menghempaskan tubuhku di atas kursi halte bus, melepas ransel kemudian mengipasi wajah. Kenapa Maumere selalu sepanas ini? Peluh membanjiri wajahku, membuat rambutku lepek dan wajahku cemong oleh debu. "Panas, mbak?" Suara berat seorang pria terdengar dari sebelah kananku. Aku menoleh, mendapati seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut panjang sebahu yang acak-acakan disapu angin yang berhembus cukup kencang. Bahkan hembusan anginnya pun terasa panas. "Baru pertama kali ya ke sini?" Dia melanjutkan. "Iya" Jawabku singkat, tidak ingin membuka percakapan dengannya. Bertemu orang asing di tempat yang asing, apa yang bisa aku harapkan darinya? "Nunggu bus kemana?" Kali ini aku tidak menjawab, selain karena bus yang aku tunggu sudah datang, aku sedang tidak berminat bercakap-cakap apalagi dengan seorang pria. Aku meraih ransel dan berdiri menunggu bus berhenti. Sayangnya kami naik bus yang sama dan duduk bersebelahan di dalam bus reyot yang penu