Posts

Showing posts from December, 2010

Jembatan Merah : Akan Kunanti Dia Di Sini Bertemu Lagi (Bagian 2)

Image
Dengan menumpang mobil Doni, Pramudya dan Firman dibawa ke jembatan merah. Sebuah jembatan besi bercat merah yang membentang di atas sungai kalimas, terletak di depan Jembatan Merah Plaza yang biasa disebut JMP dan senantiasa dipadati para tukang becak yang mangkal menutupi badan jembatan. Kekusaman telah menyelimuti jembatan bersejarah ini sehingga sama sekali tak nampak nilai historisnya, hanya terlihat seperti jembatan biasa. Doni memarkir mobilnya di area parkiran mobil JMP. Andin, Rain, Doni dan Firman telah turun dari dalam mobil, tapi Pramudya masih duduk diam di dalam dan sama sekali tak mau beranjak dari sana.

Jembatan Merah : Akan Kunanti Dia Di Sini Bertemu Lagi (Bagian 1)

Image
Tubuh Senja menggigil hebat, ketakutan. Seorang pria tegap nan tampan dengan selarik cahaya mata kecokelatan di seret di hadapannya, masih mengenakan baju militer lengkap berpangkat yang kini dipenuhi noda darah menghitam. Wajah eloknya tak lagi tampak di antara carut marut luka yang ditorehkan. Senja nyaris tak mengenali wajah kekasihnya itu kalau saja tak ada nama sang kekasih di baju militernya, tersulam dengan huruf-huruf emas : Pramudya. Nafas Senja seketika terhenti, dadanya serasa ingin meledak dan mulutnya ingin berteriak sekencang-kencangnya saat itu juga. Bagaimanalah mungkin seorang wanita, yang meskipun berdiri kokoh bak karang, dapat tegar menyaksikan kekasih hatinya disiksa di hadapannya. Sang kekasih sama sekali tak berteriak kesakitan atau mengeluh, atau berteriak ketakutan memohon pengampunan. Dia hanya diam bak arca, dipukul pun dia tak berkutik. Dia menatap Senja dengan pandangan yang paling menyakitkan yang belum pernah Senja temui, di balik kelopak matanya y

Jembatan Merah : The Story Behind

Tadinya saya mau buat cerpen yang singkat aja tentang seorang mantan perwira yang mengalami amnesia dan lupa dengan kekasihnya sendiri. Tapi ternyata malah jadi melebar ke Jembatan Merah. Ya udah, sekalian aja dibahas tentang monumen yang satu ini. Dulu waktu SMA kelas 1 saya pernah sekolah di Surabaya. Tapi mungkin karena masih abege, yang maunya serba mudah dan praktis, secara otomatis membuat saya tak tahan tinggal di perantauan dan secara otomatis – lebih karena keabegean saya dulu – saya cuek dengan kota yang penuh situs bersejarah yang satu ini. Saya tidak pernah ngeh kalau kantor pos yang dekat tugu pahlawan itu ternyata sudah sangat lama berdiri di sana, bekas peninggalakn kolonial Belanda. Juga bangunan-bangunan lainnya yang mengelilingi kantor pos Surabaya, dan tugu pahlwan yang tak jauh dari Jembatan Merah. Memang sih waktu itu saya pernah mikir, kok bangunan di tengah kota besar kaya gini gayanya kuno amat. Tidak dipugar atau dipercantik atau apa lah. Jadi kesannya malah

"Letters to Juliet"

What If? Bagaimana Jika? I don't know how your story ended But if what you felt then was a true love Then it's never too late If it was true then Why wouldn't it be true now You need only the courage to follow your heart I don't know what a love like Juliet's feels like A love to leave loved ones for A love to cross oceans for But I'd like to believe if I ever were to feel it That I'd have the courage to seize it.