Posts

Showing posts from August, 2011

Country Road

“Sudah tiga tahun, Tu. Sudah saatnya aku melepaskan dia” ucap Sarah sambil tertunduk, menyembunyikan sinar matanya dari pandangan Restu yang tengah berdiri di depannya. Dia tak ingin laki-laki itu melihat sesungguhnya berat bagi Sarah untuk mengatakan hal itu. “Sudah tiga tahun…” “Tiga tahun? Jadi waktu kau jadikan alasan untuk melupakannya dan membiarkan dia pergi begitu saja? Hanya karena sudah tiga tahun?” “Kau tak mengerti kekuatan waktu. Kau tak mengerti bahwa tak ada hal di dunia ini yang dapat membantuku untuk benar-benar melupakannya kecuali waktu. Kau pikir tiga tahun itu waktu yang singkat? Kau pikir mudah bagiku ketika pada akhirnya aku harus mengakui di dalam hatiku kalau aku jatuh cinta pada orang lain? Dan orang lain itu adalah kau?”

Saat Menjelang Adzan

“Jangan menurunkan standar. Pokoknya kita harus menikah dengan seseorang yang tarbiyah!” Begitu mungkin sekelumit percakapan saya dengan teman-teman akhwat saat sedang ngumpul di sekret. Paling tidak kira-kira begitulah redaksinya. Kebiasaan kalo lagi tidak ada kerjaan, biasanya sih pas lagi nunggu adzan sholat. Banyak hal yang kami bahas dan entah mengapa topiknya selalu saja menyentuh masalah yang satu ini : pernikahan. Ntahlah. Mungki bagi kami, pernikahan adalah sebuah sisi kehidupan yang masih sangat misterius, sering membuat kami penasaran, seolah-olah dia berada di dimensi lain dan tak terjangkau oleh kami. Mungkin kami sama penasarannya dengan para ilmuwan yang ingin tahu kemana semua benda dan bahkan cahaya yang dihisap oleh blackhole.

First Step : Bali

Image
Dari jaman masih SD dulu saya punya semacam obsesi tersendiri dengan Bali. Tidak tau kenapa. Mungkin karena waktu kecil suka dengan lagu Denpasarmoon-nya Maribeth atau sering nonton di TVRI tentang keindahan Bali, saya jadi punya semacam tekad harus liburan ke sana lebih dulu suatu saat baru kemudian saya akan berpetualang ke tempat-tempat indah lainnya. Dan bulan Mei kemarin saya benar-benar datang ke sana :p Setelah sempat tertunda berkali-kali, saya dan seorang teman saya akhirnya sepakat akan berangkat ke Bali tahun ini meski hanya berdua saja. Padahal awalnya kami merencanakannya berlima tapi karena kesibukan kami masing-masing, hanya kami berdua yang bisa pergi. Saya dan Ramla – teman saya itu berjanji ketemu di Manado dan berangkat sama-sama dengan Lion Air ke Denpasar.