Posts

Showing posts from 2013

Kakak Jutek Dan Bocah Ileran

Image
31 Desember 2013, jam 9 malam. Penduduk di kota kecil ini menyebutnya ‘kapal kayu’. Secara harfiah, kapal yang sedang aku tumpangi ini memang terbuat dari kayu tapi dengan ukuran yang cukup besar dan terdiri dari 3 dek. Malam ini aku akan menyeberang ke sebuah pulau kecil nun di depan sana, pulau Salakan namanya, untuk menghabiskan liburan tahun baru yang hanya tiga hari. Meski telah lama menetap di sebuah kota kecil di ujung timur sulawesi bernama Luwuk ini karena alasan pekerjaan, ini pertama kalinya aku benar-benar bepergian keluar daerah – selain ke kampung halamanku tentu saja. Aku memberanikan diri pergi seorang diri, nekat saja. Tidak ada teman-temanku yang berminat menghabiskan liburan tahun baru mereka di sebuah pulau kecil yang terpencil. Mereka semua yang aku ajak mundur dengan teratur. Kapal telah bergerak menjauhi dermaga tepat pukul 9 malam. Suasana kapal tampak lengang. Malam ini tidak begitu banyak penumpang yang ikut berlayar, mungkin mereka juga tak ingin me

Pasir Lembut Di Balik Semak Dan Anak Kecil Tanpa Celana

Image
Dua hari saja, tapi backpack ukuran 45L saya nyaris penuh. Saya memang harus membawa pakaian yang lebih banyak, kaos kaki cadangan, payung, tiga macam charger, botol air minum, mukena, tissu kering, tissu basah, dan lain-lain, dan lain-lain. Saya packing satu jam sebelum berangkat. Tanpa membuat daftar barang-wajib-bawa dan tanpa melupakan satu barang pun. Bahkan packing pun butuh 45 persen bakat *tepuk-tepuk backpack* Jam 8 saya sudah berdiri manis di depan kapal laut Valentine (nama kapalnya romantis. Italiano banget) sambil menunggu Sita, teman traveling saya kali ini. Saya lupa kapan terakhir saya menjejakkan kaki di pelabuhan penyeberangan ini, tapi yang saya tau itu sudah lama sekali dan tidak ada yang berubah sedikit pun. Ternyata pembangunan daerah belum sampai menyentuh – meski hanya permukaan – dari pelabuhan ini. Beberapa anak kecil langsung menyambut kedatangan saya, menawarkan tenaga untuk mengangkat barang ke atas kapal. Saya menggeleng dan tersenyum sambil melirik s

Tu Me Manques

Tentang bagian yang hilang, bukan terlewatkan Tentang separuh yang pergi, bukan ditinggalkan Seperti serpih dandelion yang melayang 'Tu me manques' ucapmu Terdengar ringan saja, melayang di udara dan terbang dibawa angin Tapi tiba-tiba saya tersadar, saya bahkan dua kali lipat dari itu Saya, menanti kamu pulang di ujung jalan sana tanpa menyadari harus selama itu Kemudian hanya untuk menjadi bodoh berkali-kali Tu Me Manques Saya hanya mencoba menikmati setiap detik kepulanganmu, Sebelum kamu kembali beranjak pergi. Lagi.

Karena Allah Sesuai Prasangka Hamba-Nya

Image
“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku, & Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku maka Aku akan mengingatnya. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan orang, maka Aku akan mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa. Dan jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dalam keadaan berlari.” (HR. Al- Bukhari  no. 7405 &  Muslim  no. 2675)

E-R-O-P-A

Image
Saya membuka peta dunia di laptop saya, menatap warna-warni di peta yang menjadi penanda batas teritori setiap Negara. Turki. Saya akan memulainya dari sana. Kemudian berturut-turut menyusuri Yunani, Hungaria, Austria, Republik Ceko, Polandia, Jerman, Belanda, Belgia, Perancis, Spanyol dan terakhir saya akan menjejakkan kaki di benua hitam, Afrika dengan singgah ke Maroko. Tapi keinginan saya terbentur sesuatu. Ah...lagi-lagi masalah biaya dan waktu. Untuk menjelalah semua Negara itu paling tidak saya harus cuti minimal sebulan. Dua bulan akan lebih baik. Dan untuk membuat visa Schengen, minimal saya harus punya saldo rekening sebesar 30 jutaan. Dua hal yang tidak saya miliki saat ini. saya memutar otak. Masalah cuti memang tidak bisa ditawar-tawar. Tapi saya bisa mengambil dua bulan cuti enam tahun lagi. Oke, masalah pertama selesai sekaligus menyelesaikan masalah kedua. Saya masih punya waktu enam tahun lagi untuk menabung. Enam tahun bukan waktu yang lama kok. Saya hanya perl

Serendipity Day

Image
"Aku tau kenapa harus Abbey Road" tebak Tania. Aku hanya tersenyum simpul. "Kebetulan saja gambar kamar hotelnya keren. Murah lagi" "Hey, kamu sendiri yang selalu bilang tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, nona! Kamu pasti pilih hotel itu karena namanya sama dengan..." "Iyaa...iya. Itu juga salah satu alasan aku memilih hotel itu. Tidak apa kan? Siapa tau disana ketemu dengan beatle mania keren. Hihi" Tania menepuk jidatnya. Kalian percaya kebetulan? Aku tidak. Tidak kebetulan saat melihat-lihat hotel di Phuket, aku akhirnya menjatuhkan pilihan pada hotel itu tanpa membaca review dari pengunjung yang mungkin bisa saja mengubah pikiranku. Tidak kebetulan aku memesan kamar dan paket tur ke phi phi di hari yang sama dengan seseorang yang berjarak ribuan kilometer dari tempatku. Sama sekali tidak ada yang namanya kebetulan. *** Kalau saja kami ke terminal bus naik BTS, hingga tidak harus terjebak macet selama

Bangkok Traffic (Love) Story

Image
“We travel, some of us forever, to seek other states, other lives, other souls.” ―  Anaïs Nin   Dua jam setengah saya di pesawat sambil sesekali memandangi Tya yang tertidur dengan mesranya bersama bapak-bapak-entah-siapa yang duduk di sampingnya. Pasti bapak-bapak itu minum Ant*mo kebanyakan karena meskipun pesawat sudah landing dan penumpang sudah dipersilahkan turun, bapak-bapak itu tetap saja tidur tanpa bergerak sedikitpun! Setelah masuk di terminal 1 Changi,  melewati imigrasi dan mengambil hampir semua jenis peta Singapura yang disediakan gratis di bandara, kami langsung menuju terminal 2 naik skytrain (gratis lagi!) karena terminal MRT Changi berada di terminal 2. Tapi sebelumnya kami singgah di tempat penitipan barang untuk menitipkan beban berat di punggung yang seperti hendak merongrong tegapnya bahu kami *halah* hanya dengan 3.3 SGD untuk 24 jam pertama. Dan kami siap berpetualang di Singapura seharian. Tapi seperti biasa, selalu ada hal-hal random yan

Seratus Dibagi Empat

Image
Selamat datang! Terima kasih sudah mau mampir. Silahkan duduk! Buat dirimu nyaman karena saya akan menceritakan hal yang sedikit membosankan. Baiklah, silahkan diminum kopinya, tidak perlu buru-buru. Cerita membosankan ini akan sedikit panjang. Hari ini usia saya menyentuh angka 100... dibagi 4 :D Saya akan bercerita sedikit hal yang terjadi dalam waktu setahun ini. Saya sama sekali tidak menyangka begitu banyak hal yang terjadi hanya dalam jangka waktu setahun dibanding dengan apa yang terjadi selama jangka waktu 24 tahun sebelumnya. Dengan tiba-tiba saya menjadi orang yang lebih berbeda. Well, we’ve never grown up without any problems. There are two things can change me, problem and travelling. But at this time I want to tell you about problems. Mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, teman, rencana-rancana yang tidak terwujud, semuanya terjadi di usia 24 saya kemarin. Masalah-masalah yang tak pernah saya bayangkan akan saya alami, orang-orang yang tak pernah say

Before Sunset

Image
Pas kemarin googling-googling, saya nemu sebuah kisah tentang latar belakang trilogi Before ini. Ternyata film yang dibuat setiap 9 tahun sekali ini adalah proyek seumur hidup dari sutradaranya, Richard Linklater. Film pertama, Before Sunrise merupakan kisah dari sang sutradara itu sendiri ketika itu dia bertemu seorang gadis bernama Amy dan kemudian mereka menghabiskan satu hari bersama. Sayangnya Richard mendengar kabar kalau Amy telah meninggal karena kecelakaan bertahun-tahun setelah Before Sunrise rilis. Duh, sebuah film yang didekasikan untuk seorang gadis yang hanya bersamanya sehari. Isn’t it romantic? Jujur, ekspektasi saya pada sekuelnya, Before Sunset benar-benar tinggi entah mengapa. Dan setelah menonton sekuelnya, saya memang lebih suka film kedua ini! :D Hmm... kenapa ya? Mungkin karena saya lebih menyukai usia-usia di akhir 20-an atau di awal-awal 30-an. Usia dimana kita bisa saja telah menjadi dewasa dalam segala hal (meskipun saya tidak yakin kita akan dewas

Daftar Nomor Sepuluh : Spending My Holiday With A Stranger

Image
Before Sunrise, Before Sunset Tau apa hal yang saya sukai dari bepergian? Pada satu tempat dan satu waktu, kita bisa saja bertemu dengan sebuah kesempatan yang akan mengubah seluruh sisa hidup kita setelahnya. Dan kesempatan itu akan terasa semakin berharga karena kitalah yang menemukannya, kita keluar dari cangkang kita dan bepergian untuk mencari kesempatan itu. Bukan hanya berdiam diri di suatu tempat menunggu kesempatan itu datang menghampiri. Well, Before Sunrise made that chance such a beautiful thing that we had to catch it no matter what. Begin with a little conversation between Jesse and Celine on the train, they decided to take that chance. Spending a whole day in Vienna together before Jesse going back to America and Celine go back to Paris on the next day. What I loved the most about the movie is, they talked to each other. Had a great conversation in the whole movie without getting bored! Pada dasarnya saya memang menyukai film-film yang mengandalkan kekuata

Mendadak Liburan

Image
Bermula dari email ini Cerita berawal dari sebuah sms yang masuk ke HP saya. Sms dari Tya yang mengabarkan kalau flight Air Asia rute Makassar - Singapura akan dihentikan per 1 Desember 2013 padahal tiket promo yang kami beli adalah untuk flight bulan April tahun 2014. Jreng! Air Asia menawarkan beberapa pilihan dan kami mempertimbangkan dua opsi. Re-route fligth via Surabaya atau reschedule ke penerbangan sebelum 1 Desember 2013. Setelah dilihat, diraba dan diterawang, kami memutuskan me- reschedule jadwal ke flight bulan ini. Iya, BULAN INI. Kapan lagi coba dengan harga tiket promo kita tidak perlu menunggu jauh-jauh hari untuk berangkat. Hihi. Bisa dibilang kami berdua cukup beruntung (yeah, we deserve it ! Setelah begadang sampe jam setengah dua pagi karena memburu tiket promo ini) atau malah buntung karena saya yang mendapat tugas menyiapkan itinerary sama sekali belum melakukan apa-apa. Saya masih leyeh-leyeh karena berpikir keberangkatannya masih 6 bulan lagi. Ngap

Bromo. Dia (Wonderful Indonesia)

Image
Seharusnya aku tidak berlari dan meninggalkanmu begitu jauh. Tapi aku perlu berlari, agar kamu tak dapat menyusulku dan melihat luka menganga yang amat dalam. Tidak, kamu tidak boleh melihatnya. Bromo, akhir tahun 2012 Aku menyesap udara dingin di Cemoro Lawang, memenuhi paru-paru dengan udara segar pegunungan. Jaket milikku terlalu tipis, pertanda kalau aku pergi ke Bromo tanpa persiapan matang. Ah, tak apa, pikirku. Aku ingin menggigil, merasakan hawa dingin yang menyusup di antara sendi, agar perasaan linu di dada dapat tertutupi. Kadang luka yang ditutupi dengan luka yang lain mampu membuatku sejenak melupakan bekas luka yang masih menganga seperti kawah Bromo yang selalu mengeluarkan asap. Beberapa orang sudah bersiap-siap naik ke atas jip. Beberapa orang yang sama sekali tidak aku kenal, hanya sekedar berbagi biaya kendaraan yang akan mengantar kami menyentuh kaki Bromo. Mereka semua berjaket tebal, sarung tangan, bahkan ada yang mengenakan masker. Dalam hati aku men

Bali, Feels Like Home - Wonderful Indonesia

Image
“Don't talk about heaven if you've never been to Bali.” ― Toba Beta, Master of Stupidity Bali itu pulau cinta. Lihat saja Liz Gilbert harus jauh-jauh ke Bali untuk menemukan cintanya : bertemu dengan Felipe si pria melankolis-dewasa-kharismatik itu. Apakah karena itu saya juga pergi kesana pekan lalu? Ah, Tidak juga :D Sebagai orang yang tinggal di ujung timur sulawesi, bisa bepergian keluar Sulawesi adalah sebuah 'kemewahan' karena mahalnya harga tiket pesawat dan waktu cuti yang terbatas. Karena itu saya benar-benar memanfaatkan waktu liburan yang hanya tiga hari untuk menikmati Bali. Bali termasuk destinasi wisata yang komplit. Mulai dari wisata pantai, pegunungan, danau sampai wisata seni ada di pulau mungil ini. Saya merasa liburan selama tiga hari ini tidak akan cukup untuk menjelajahi seluruh keindahannya. Sebulan mungkin cukup jika saja setelah itu saya tidak di-PHK oleh Perusahaan.

Gravity : It's Time To Go Home

Image
Inner space is so much more interesting, because outer space is so empty - Theodore Sturgeon Bukan karena faktor Sandra Bullock sehingga saya akhirnya memutuskan menonton Gravity meskipun saya pernah membuat semacam janji tidak resmi pada diri saya sendiri untuk menonton semua film-film Sandra Bullock. Saya mulai menyukai dia sejak film Miss Congeniality bertahun-tahun silam (atau sejak While You Were Sleeping? Ah, saya lupa. Lagipula itu film jaman saya SD -,-“) dan makin menyukainya di film The Proposal dan The Lake House, serta tentu saja di film yang membuatnya meraih piala berbentuk patung pria ramping itu, The Blind Side. Hanya karena berbagai review positif yang saya baca mendorong saya untuk menontonnya, dengan format 3D tentu saja karena semua review merekomendasikan untuk menonton film ini dengan format tersebut. Oke. Saya menunda untuk nonton Insidious Chapter 2 dan memilih Gravity. Hampa. Ruang angkasa hampa membuat saya ikut merasa hampa *halah* Ah, pembukaan

The First Page Of Wonderful Indonesia

Indonesia. Jika ada yang mendengar nama Negara yang satu ini, terutama para wisatawan yang pernah datang berkunjung, pasti akan berkomentar : Indonesia is extremely beautiful! Sebuah Negara kepulauan yang beruntai bak zamrud dari Sabang sampai Merauke yang menyajikan keindahan, keunikan, dan petualangan yang berbeda di setiap tempat yang Anda kunjungi. Keragaman. Itulah yang membuat Indonesia semakin cantik. Perbedaan membuat Indonesia menjadi istimewa. Negeri cantik yang satu ini terlalu sayang untuk dilewatkan para wisatawan.  Singgahlah barang sebentar di Negeri ini. Jangan khawatir, pariwisata Indonesia sedang mengalami perkembangan dan tengah menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Jika diibaratkan sebuah buku dan Anda ingin 'membaca' halaman awal dari Indonesia (saya menyebutnya halaman awal karena Anda tidak akan bisa membaca Indonesia secara keseluruhan tanpa mengunjunginya langsung, melihat langsung kecantikannya dan merasakan langsung keindahannya), ku

Boleh Saya Jadi Tempat Kamu Pulang?

Image
Boleh kan? Saya ingin menjadi tempatmu menumpahkan segala keluh. Iya...saya tau...kita tidak boleh mengeluh. Tapi untukmu, saya akan mendengarkan setiap keluhmu agar kamu tau, apapun kondisimu, saya akan tetap menggenggam tanganmu. Boleh kan? Saya ingin menjadi teman berceritamu. Bercerita apa saja. Saya akan menyukai semua hal yang kamu sukai agar nanti ketika kita saling bercerita, saya akan bisa menanggapi setiap kisahmu. Saya ingin apapun yang kamu lakukan, kamu akan dengan senang hati menceritakannya kepada saya. Saya tidak akan pernah bosan mendengar ceritamu, agar kamu tau, meski beribu kali saya mendengar cerita yang sama, saya akan tetap menggenggam tanganmu.

My 100 List

Image
“The journey of a thousand miles begins with a single step.” - Lao Tzu Menulis 150 halaman novel Menerbitkan novel sendiri, pada penerbit mayor (Aamiin....) Jadi tenaga pengajar di daerah terpencil Jadi relawan PBB untuk membantu anak-anak korban perang (iya, ini gegara liat Angelina Jolie yang keren itu. Haha) Volunteering abroad. Ini yang paling sering saya gugling dulu. Hehe Makan salju! Jadi penulis santai yang bisa nulis suka-suka. (Been there done that. NGeblog adalah jawabannya.) Belajar memasak (iya...m-e-m-a-s-a-k) Merantau. Hidup mandiri di kota orang. (Done. Meski cuma dua tahun, bolehlah.) Menghabiskan liburan dengan orang asing. Menjadi relawan di tempat konservasi orang utan, Kalimantan. Mendapat beasiswa kuliah di luar negeri. Belajar menyetir mobil off road. Bepergian sendirian selama minimal satu pekan ke tempat yang benar-benar asing. Sebuah pengejaran romantis di stasiun kereta api atau bandara (kemungkinan sih bandara karena Luwuk tidak punya st

Kopi Pagi Ini

Image
Pagi ini secangkir kopi yang saya minum rasanya pahit. Bahkan rasa pahitnya masih melekat di lidah hingga saat ini, pukul 11.13 siang padahal saya meminumnya tadi pagi sebelum berangkat kantor. Kenapa saya mau-maunya meminum kopi pahit? Ya karena saya terpaksa meminumnya. Saat kopi telah saya tuangkan di gelas, ketika hendak membuka tutup toples gula, saya baru sadar kalau gula di rumah sudah habis. Mau tidak mau saya harus menghabiskan kopi yang telah saya seduh di gelas itu. Saya memandangi gelas kopi saya, menyesap aromanya perlahan. Aroma kopi masih menjadi salah satu aroma favorit saya selain aroma linen, bau tanah yang basah oleh hujan dan aroma hutan. Tak apalah, pikir saya. Meski rasanya pahit, tapi aromanya tetap sama. Tak ada orang yang akan menyadarinya sebelum dia mencoba sendiri kopi itu.

Do I Regret?

Image
At the very first time I decided to take the chance my heart said : if you couldn’t make it, never ever cry! I don’t know why I felt I can’t make it. Those all too good to be true. Even I can’t make it, I kept trying and hope for the best. Stubborn. Yes, I am. And I keep my promise to not cry over this failure. Many months ago... Rain always be the moment I waited the most all day. While the raindrops fall on earth, I immediately make a dialogue in my mind with God. Dear Allah, for this time, even everything too perfect to be true, let me run into it. Let me make him a part of my life's story and let him be the closing part in every words I want to write. Please allow me. There’s nothing impossible for You.

Ternyata Bukan Tentang Saya

Ternyata memang bukan Saya hanya salah mengartikan konspirasi semesta yang tak seberapa Saya salah, menulis baris rumus demi rumus yang ternyata tak menghasilkan apapun Saya salah, menyangka diammu adalah setuju meski butuh waktu Ternyata diammu untuk yang lain, untuk bintang mungil yang berkelip jauh di sana Bukan di sini.

Ini Bukan Tentang Cinta Yang Seperti Itu

Image
Bagaimana bisa saya menyebutnya cinta yang seperti itu jika tak pernah sekalipun ada kata rayuan yang pernah saya dengar darimu? Ini bukan tentang cinta yang seperti itu Bukan tentang cinta picisan yang sering diumbar oleh setiap penyair dan penyanyi Bagaimana bisa saya menyebutnya cinta yang seperti itu sementara tak pernah ada pandangan mata layaknya harimau lapar yang melihat seonggok daging yang kau tujukan kepadaku Ini bukan tentang cinta yang akan habis ketika kau bertemu orang lain yang lebih sempurna Bagaimana bisa saya menyebutnya cinta yang seperti itu sementara kau tidak pernah melambungkan angan-angan saya setinggi langit. Kau tidak pernah memberi saya harapan-harapan yang kau takut tidak bisa kau penuhi.

Dola oto

Image
Dola oto alias D.O adalah sebutan anak-anak PA untuk aktivitas menunggu kendaraan yang lewat di pinggir jalan supaya bisa ditebengi gratis. Biasanya sih yang ditebengi itu mobil pick up atau truk. Syukur-syukur kalo ada Pajero atau Fortuner yang mau ditebengi gratis. Di atas mobil yang melaju kencang Pekan kemarin untuk pertama kalinya saya ikut D.O dengan teman-teman anak KPALH Gravitasi. Kali ini saya nebeng ikut mendaki ke bukit Country di Salodik. Jadilah dari Desa Bunga ke Salodik kami menunggu mobil lewat untuk ditumpangi.

Tentang Pertanyaan "Kapan...?"

Image
Ada beberapa pertanyaan di dunia ini yang jawabannya hanya dimiliki oleh Allah. Misalnya pertanyaan kapan kita akan meninggal atau pertanyaan 'kapan menikah?'. Pertanyaan yang kedua ini yang sesungguhnya agak terdengar membosankan karena sudah berkali-kali saya mendengarnya. Seharusnya sih pertanyaan seperti itu disertai dengan kalimat solusi semacam 'tante punya calon buat kamu loh. Tau kan jubirpres Julian Pasha? Mau tidak tante kenalin sama dia?' *kemudian digeplak Mbak Mega* Bagi sebagian orang pertanyaan itu mungkin hanya sekedar basa-basi karena lama tidak bertemu (tapi sekalinya ketemu langsung menanyakan hal yang jawabannya sudah saya hafal di luar kepala -___-). Tapi ada yang mengangaggapnya cukup serius dan penasaran siapa orang yang akan jadi suami saya nanti, seperti apa orangnya *ini kalimatnya vulgar amat sik*. Saya juga penasaran kalii. Yang pasti, he must be special. Haha. Tentu saja dia harus orang yang istimewa karena hanya orang yang istimewa

Travel Together, Grow Together

Image
“Saya mau ke Yogya. Sudah booking tiketnya, PP. Berangkat dari Makassar pulangnya lewat Jakarta” Nyatanya saya di Yogya tidak sampe 6 jam, itu pun lama di staisun Tugu menunggu kereta yang akan membawa saya ke Bandung. Iss...benar-benar mengecewakan! Yogya itu semacam...hmm...apa ya? Epidemi? Virus? *saya tau tidak nyambung*. Setelah dulu yang ada di kepala saya hanya Bali, Bali dan Bali kini Yogya berhasil menggeser Bali yang  berada di klasemen teratas tempat-tempat di Indonesia yang sangat ingin saya kunjungi. Kenapa Yogya? Iya, kenapa Yogya? Saya sendiri pun bingung kenapa Yogya yang harus saya jatuhi cinta kali ini. Kenapa bukan Belitung? Kenapa bukan Papua? Kenapa bukan Bandung? Lantas kenapa Yogya? Sometimes we don’t need any reason to fall in love.

Amplop Coklat

Image
Telah lama lewat masa-masa itu, sudah lama sekali lewat. Masa-masa dimana aku menyusuri pantai yang menarik garis panjang mengelilingi kota ini, berharap di antara orang-orang yang berjejalan itu aku bisa menemukan sosokmu dengan tiba-tiba. Atau ketika aku duduk termenung di sisi bukit yang membentangkan lanskap indah kota kecil kita, deretan atap rumah yang tampak mungil dari kejauhan dengan berbagai gradasi warna; merah, biru, coklat. Sebuah menara gereja menjulang kokoh seorang diri di tengah kota, tua dan kesepian dan dari kejauhan warna keemasan kubah masjid terbesar di kota kecil ini menemaninya. Hanya dari kejauhan. Seperti aku yang hanya bisa menemanimu dari kejauhan.

(Lagi) Tentang Mimpi

Image
komikmuslimah.blogspot.com Apa yang sebenarnya kita (saya) pikirkan tentang mimpi? Saya punya mimpi yang cukup sederhana : menjadi seorang guru di pedalaman. Saya rasa sudah berulang kali saya berkoar-koar ingin menjadi guru, ya, hanya di lisan saja. Tapi apa yang membuat saya begitu ingin menjadi guru?

Tentang Sabar, Shalat, dan Kehilangan

Image
Allah adalah sebaik-baik penolong, Allah adalah sebaik-baik tempat kita menggantung harap. Saya percaya, pertolongan Allah itu dekat, sedekat kita dengan kematian. Mungkin kita hanya tidak sadar, pertolongan Allah tidak selalu datang dalam bentuk yang kita inginkan. Bisa saja pertolongan Allah datang dalam bentuk yang tidak kita sukai, bahkan terkadang menyakitkan. Membuat kita mau tidak mau harus menangis. Tapi sementara saja, tidak akan lama. Karena setelah itu tangisan akan berganti keyakinan, betapa Allah sangat menyayangi kita. Betapa pertolongan Allah berdatangan dengan segera kepada kita. Ya, memang dengan sedikit air mata dan rasa sakit, tapi bukankah kasih sayang Allah tidak harus selalu datang dalam bentuk senyuman?

Barfi!

Image
Jika ingin mencintai dengan cara yang sederhana, mencintailah seperti Barfi. Meskipun saya tidak setuju dengan cinta pada pandangan pertama, tapi Barfi jatuh cinta dengan sederhananya pada Shruti sejak pertama kali dia melihatnya. Barfi seorang yang bisu dan tuli, terkenal di seantero Darjeeling karena keisengan dan kebaikan hatinya. Orang tuanya sebenarnya memberinya nama Murphy. Tapi jika ada yang bertanya siapa namanya, dia akan menjawab Barfi.

Lilin

Image
Saya lebih senang menyebutnya lilin. Lilin yang menemani saya dalam kegelapan yang sendiri dan yah, terkadang sepi...terkadang saja karena bagi saya definisi sepi tidak harus bersinggungan dengan kesendirian. Dia cukup lilin. Sebatang lilin kecil berwana putih dengan cahaya mungilnya yang bergoyang kesana kemari bila dipermainkan angin. Cukup lilin. Bukan matahari pun bukan bulan. Cukup lilin dengan segala kesederhanaannya. Lilin yang akan meleleh sedikit demi sedikit untuk saya. Lilin, sederhana dan hangat. 

EV

Image
“Kau tahu, ada berapa banyak tempat yang telah aku singgahi selama ini? Ada banyak sekali tempat. Aku bepergian dari ujung negeri ke ujung negeri yang lain, aku singgah di banyak kota dan banyak negara, beberapa di antaranya aku tinggali cukup lama, tapi tak ada satu pun tempat yang mampu membuat aku jatuh cinta sebanyak kampung halamanku. Meski kampung halamanku hanyalah sebuah kota kecil tak terkenal, meski pembangunannya tersendat-sendat, meski aku butuh banyak biaya untuk pulang kembali, sama sekali tak menyurutkan apa-apa yang aku rasakan dalam hatiku. Rasa rindu yang sederhana, rasa nyaman yang misterius, rasa tenang yang ajaib...aku selalu merindukannya. Dia memiliki hatiku, menawannya di sudut ruang tunggu bandara dan tak membiarkan hatiku ikut pergi bersamaku ke banyak tempat. Dan hatiku masih akan selalu setia menunggu di pintu kedatangan bandara kecil kampung halamanku setiap kali aku pulang. Aku akan bertemu kembali dengan hatiku di pintu kedatangan, tepat ketika aku mel

Hidup Untuk Belajar

Image
We live for learning Memang benar, kita hidup untuk terus belajar. Belajar bersedih, belajar tertawa, belajar bahagia, belajar memahami, belajar menerima, belajar berbagi, belajar banyak hal yang nantinya akan kita jumpai seiring bertambahnya masa hidup kita di dunia ini. Meski sebenarnya pelajaran itu kita dapat dengan agak ‘terpaksa’. Terpaksa belajar menerima hal yang tidak kita sukai, terpaksa belajar melegakan hati sendiri, terpaksa belajar untuk tidak terlihat lemah. Ya, awalnya pasti kita tidak akan menyukainya. Siapa sih yang suka bersedih? Siapa sih yang suka merelakan hal yang paling dia inginkan? Saya pun tak suka. Saya tidak suka belajar menenangkan diri yang gelisah karena bagi saya itu rasanya sulit. Saya juga tidak suka belajar melihat sesuatu dari banyak sisi karena bagi saya itu melelahkan. Tapi saya harus. Jika tidak saya hanya akan menjadi pihak yang kalah, yang banyak mengeluh, yang banyak meratapi nasib.

Definisi Menunggu Yang Adalah Kamu

Image
Bandara, selalu sama Selalu ada banyak kata 'halo' dan 'selamat tinggal' Andai semua definisi menunggu di semua variasi kamus dapat saya ganti... Maka definisi menunggu saya adalah kamu Iya, kamu... Kamu yang sedang berjuang bersama-sama dengan saya untuk saling menemukan (Benar kan kamu juga berjuang?) Kamu yang sedang menyulam doa yang sama dengan saya (Benar kan doa kita sama?) Definisi menunggu yang adalah kamu Adalah potongan puzzle saya yang paling misterius Masih di antara desakan awan Pesawat Makassar - Yogyakarta 8 Juni 2013

Semoga...

Image
Semoga tulisan ini bisa memberi kita pelajaran tentang kekuatan yang tak terhingga yang diberikan Allah kepada hamba-hambaNya yang tengah berjuang. Perjuangan yang tidak pernah mengenal kelemahan dan kelelahan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.  (H.R Muslim)

Jane Eyre

Image
"You would rather drive me to madness then break some mere human law" "I must respect myself" "Listen to me. Listen. I could bend you with my finger and my thumb. A mere reed you feel in my hands. But whatever I do with this cage, I cannot get at you, and it is your soul that I want. Why can't you come of your own free will?" Membaca beberapa resensi buku Jane Eyre karya Charlotte Bronte, sebuah karya sastra klasik Inggris, sepertinya inti dari bukunya adalah tentang feminisme. Tapi tidak dengan filmnya. Tuan Rochester membuat isu feminisme di film itu terbang entah kemana :D

Mama Dan Televisi

Image
Sebenarnya saya ingin menemani mama menonton televisi, Makanya saya nonton di ruang tengah meskipun di kamar saya sendiri ada televisinya Tapi masalahnya selera acara kami berbeda

Hujan Dan Kota Kamu Dan Kota Saya

Image
miraclekidx.blogspot.com Hujan, dimanapun selalu sama selalu menawarkan potongan-potongan puzzle yang tertinggal Dengarlah bunyinya ketika membelai bumi...terdengar tidak asing bukan? Seperti suara di masa silam. Suara tawa dan tangis, suara marah dan bahagia.

Doa - Nothing Is Impossible

Image
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakanlah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu" -Al Baqarah : 186- Pertama kalinya saya membaca buku yang membuat saya sampai meneteskan air mata itu ketika membaca buku Catatan Hati Di Setiap Sujudku-nya Asma Nadia, dkk. Err...sebenarnya sih pernah sebelum itu nangis gara-gara baca buku (komik) pas kelas 1 SMP. Judulnya Polaris. Tapi tidak mau saya hitung :D

Pasangan Kuno

Image
Saya lebih suka disebut pasangan kuno (setelah menikah nanti). Itu adalah sebuah pujian menurut saya. Melakukan banyak hal bersama pasangan saya nanti seperti yang dilakukan para pasangan kuno berpuluh-puluh tahun silam.

Bukan Batu Dari Langit

Image
Macet. Selalu begini jika terburu-buru pergi ke suatu tempat. Percuma aku menekan klakson berkali-kali hingga kupingku sendiri pun berdenging. Tak ada yang mau peduli kalau 3 jam lagi pesawat yang akan membawanya ke ke Merauke berangkat. Tak ada yang mau peduli kalau aku butuh bertemu dengannya sebelum dia benar-benar pergi ke sana dan lupa untuk pulang menemuiku lagi. Paling tidak aku masih punya waktu 3 jam yang sepertinya akan terbuang sia-sia di atas jalanan ini. “And when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it” dia membacakan sebuah kalimat dari dalam buku The Alchemist yang sedang dibacanya. Aku pernah mendengar kalimat itu, atau membacanya. Lupa. Yang pasti itu bukan kalimat asing. Banyak yang telah menulisnya berulang-ulang entah itu di status facebook mereka atau di twitter. Siapa yang peduli? Ada banyak orang yang menginginkan banyak hal. Apa seluruh jagat raya juga harus berkonspirasi untuk membantu keinginan mereka? Lucu!

Mungkin

Image
Apa benar, berjanji untuk terus mencintai seseorang itu sangat berat? Bisakah rasa cinta itu habis begitu saja setelah orang yang kita cintai itu pergi? Entah kita yang meninggalkannya atau dia yang meninggalkan kita. Seharusnya tidak berat bukan? Toh kita telah pergi. Tidak ada yang akan mempermasalahkannya. Semua telah berakhir. Bukankah seorang suami cukup berjanji untuk menyenangkan hati istrinya?

Dear Qalb

Image
Dear Qalb, How's your faith today? Do you feel pain? Are you disappointed? Please don't :)

Tanyakan Pada Hati

Image
Ada kalanya kita ragu. Langkah kaki menjadi berat, perasaan menjadi tidak tenang. Bahkan tidak sering ketakutan melanda. Masihkah Allah menyertai? Ijinkanlah saya mengutip sebuah kalimat indah dari manusia paling mulia di dunia. Sebuah kalimat singkat yang mampu menghapus keraguan, menenangkan hati dan memberikan semangat dalam diri.

Mungkin Nanti...

Image
kemalsh7.blospot.com Mungkin nanti, ketika kaki-kaki ini melangkah di atas jalanan sepi yang dikelilingi cemara jarum. Akan ada masa senyuman itu terasa begitu dekat...dan nyata. Mungkin nanti, ketika rasa lelah terbayar lunas oleh sebuah ungkapan sederhana namun mampu disejajarkan dengan janji yang kuat. Nanti...masa dimana senyuman itu menjadi nyata...dan dekat.

Too Late

Image
“I’m happy for you” ucapnya ketika berdiri di depanku dengan wajah berseri. Dia tersenyum begitu bahagia. Mengenakan kemeja batik berwarna biru gelap, rambut yang disisir rapi (biasanya dia tidak serapi ini) dan sepatu hitam mengkilat. Sepertinya dia menuruti permintaanku untuk menunjukkan penampilan terbaiknya di hari pernikahanku. Hari ini. Dan dia benar-benar datang dengan dandanan yang-bukan-dia. Jauh lebih tampan, jauh lebih dewasa, dan jauh lebih menarik perhatian tamu-tamu perempuan ketika dia berseliweran menemui teman-teman kami yang diundang. Sesungguhnya dia tau bagaimana menarik perhatian perempuan dengan pesonanya, termasuk aku, sahabatnya...

Surat Terakhir, Untuk Komet McBright

Image
Walau kini kau t’lah tiada tak kembali Namun kotamu hadirkan senyummu abadi Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi Bila hati mulai sepi tanpa terobati Yogyakarta – Err...sebenarnya dia bukan kotamu maupun kotaku. Tapi anggap saja lagu Yogyakarta itu mengasosiasikan kota kita. Paling tidak, hanya kota kita yang selalu mengijinkan kita untuk selalu pulang lagi. Pulang ke kota kita... Surat terakhir untuk orang yang menanti saya untuk pulang di ujung masa sana.

Letter To Myself

Image
Dear kamu yang sedang berada di dalam cermin. Apa yang kamu inginkan? Saya tau kamu orang yang punya sejuta mimpi. Kamu sudah sering membayangkan sejak kecil menjadi ini dan itu. Ingin ini dan itu. Mau kesana dan kesitu. Banyak sekali. Tapi kenapa saat ini kamu hanya diam?

Sikap Dingin dan Angkuh Itu

Image
Dear calon adik ipar :p Inuyasha, seharusnya saya langsung saja menulis surat untuk kakakmu, si wajah dingin-super cuek-menyeramkan-kejam-tanpa belas kasihan-tak berperasaan, Sesshomaru. Tapi saya rasa tak ada gunanya. Dia pasti tidak akan pernah mau membacanya dan langsung merobek surat ini menjadi serpihan kecil dengan pedang Tenseiga miliknya. Jadi saya menulis surat ini untukmu, siapa tau nanti dirimu atau Kagome punya kesempatan untuk memberitahukan isinya pada laki-laki dengan segala hal yang menyeramkan itu.