Posts

Showing posts from December, 2011

Autumn, Dia Tidak Kembali Untukku

Image
Aku tak percaya dengan pandangan mataku sendiri ketika melihat sosok itu disana, berdiri tak jauh dariku dan sedang menengadahkan pandangannya ke dedaunan rimbun pepohonan yang sedang berguguran. Musim gugur membuat daun-daun pohon maple berubah menjadi berwarna merah kecoklatan, seperti hujan yang jatuh sehelai demi sehelai ke permukaan tanah, menutupi jalanan dengan warna merah kecoklatannya. Dia yang aku kira tak akan pernah kulihat lagi benar-benar berdiri di sana. Nyata. Seseorang yang telah berbelas-belas tahun lalu pergi dari kehidupanku kini tiba-tiba kembali dan memaksaku menggali semua kenangan tentangnya yang telah aku kubur dalam-dalam. Kenangan yang enggan aku usik lagi sejak dia benar-benar telah berlalu begitu saja.

Maaf Aku Terlambat

Maaf aku terlambat Ketika kemuning itu telah menjadi gulita Aku tahu kau masih akan berdiri di sana Memunggungi masa lalu, Dan membiarkannya tersapu bersama debu di jalanan Jika memang aku punya kesempatan itu Hanya satu hal yg menggelayut di puncakku Adakah rasa itu masih sama? Adakah rasa itu masih kau simpan dgn baik? Adakah kau merawatnya? Karena aku pun begitu, selalu begitu

Sebuah Surat (Yang Terlambat) Untuknya

Image
Setiap orang berubah, aku berubah, dia berubah, kau berubah…semuanya butuh perubahan untuk menyesuaikan diri. Tapi bukan berarti perubahan itu membuat kita saling menjauh bukan? Perubahan tidak akan mengubah bagaimana rasanya tersenyum ketika kamu menceritakan hal lucu. Dan perubahan juga tidak akan membuat aku merubah caraku marah ketika dirimu lupa memberi kabar kalau hari itu kau harus pulang larut. Tidak akan ada yang dapat merubah itu semua sayang. Meski pada akhirnya kehidupan kita berubah, tapi yakinlah apa yang ada di dalam hati ini tidak berubah. Aku tetap akan selalu membuatkan masakan yang enak buatmu ketika kamu kembali ke rumah kita meski itu harus melalui berkali-kali percobaan dengan hasil masakan yang mengenaskan di percobaan awal, aku akan tetap menyiapkan baju kerjamu setiap pagi, menyetrikanya dan memberikan sedikit pewangi di bajumu agar kau selalu ingat kalau kau punya seorang istri di rumah yang selalu cemas menanti kepulanganmu. Aku juga akan tetap mengir