Posts

Showing posts from December, 2013

Kakak Jutek Dan Bocah Ileran

Image
31 Desember 2013, jam 9 malam. Penduduk di kota kecil ini menyebutnya ‘kapal kayu’. Secara harfiah, kapal yang sedang aku tumpangi ini memang terbuat dari kayu tapi dengan ukuran yang cukup besar dan terdiri dari 3 dek. Malam ini aku akan menyeberang ke sebuah pulau kecil nun di depan sana, pulau Salakan namanya, untuk menghabiskan liburan tahun baru yang hanya tiga hari. Meski telah lama menetap di sebuah kota kecil di ujung timur sulawesi bernama Luwuk ini karena alasan pekerjaan, ini pertama kalinya aku benar-benar bepergian keluar daerah – selain ke kampung halamanku tentu saja. Aku memberanikan diri pergi seorang diri, nekat saja. Tidak ada teman-temanku yang berminat menghabiskan liburan tahun baru mereka di sebuah pulau kecil yang terpencil. Mereka semua yang aku ajak mundur dengan teratur. Kapal telah bergerak menjauhi dermaga tepat pukul 9 malam. Suasana kapal tampak lengang. Malam ini tidak begitu banyak penumpang yang ikut berlayar, mungkin mereka juga tak ingin me

Pasir Lembut Di Balik Semak Dan Anak Kecil Tanpa Celana

Image
Dua hari saja, tapi backpack ukuran 45L saya nyaris penuh. Saya memang harus membawa pakaian yang lebih banyak, kaos kaki cadangan, payung, tiga macam charger, botol air minum, mukena, tissu kering, tissu basah, dan lain-lain, dan lain-lain. Saya packing satu jam sebelum berangkat. Tanpa membuat daftar barang-wajib-bawa dan tanpa melupakan satu barang pun. Bahkan packing pun butuh 45 persen bakat *tepuk-tepuk backpack* Jam 8 saya sudah berdiri manis di depan kapal laut Valentine (nama kapalnya romantis. Italiano banget) sambil menunggu Sita, teman traveling saya kali ini. Saya lupa kapan terakhir saya menjejakkan kaki di pelabuhan penyeberangan ini, tapi yang saya tau itu sudah lama sekali dan tidak ada yang berubah sedikit pun. Ternyata pembangunan daerah belum sampai menyentuh – meski hanya permukaan – dari pelabuhan ini. Beberapa anak kecil langsung menyambut kedatangan saya, menawarkan tenaga untuk mengangkat barang ke atas kapal. Saya menggeleng dan tersenyum sambil melirik s

Tu Me Manques

Tentang bagian yang hilang, bukan terlewatkan Tentang separuh yang pergi, bukan ditinggalkan Seperti serpih dandelion yang melayang 'Tu me manques' ucapmu Terdengar ringan saja, melayang di udara dan terbang dibawa angin Tapi tiba-tiba saya tersadar, saya bahkan dua kali lipat dari itu Saya, menanti kamu pulang di ujung jalan sana tanpa menyadari harus selama itu Kemudian hanya untuk menjadi bodoh berkali-kali Tu Me Manques Saya hanya mencoba menikmati setiap detik kepulanganmu, Sebelum kamu kembali beranjak pergi. Lagi.

Karena Allah Sesuai Prasangka Hamba-Nya

Image
“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku, & Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku maka Aku akan mengingatnya. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan orang, maka Aku akan mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa. Dan jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dalam keadaan berlari.” (HR. Al- Bukhari  no. 7405 &  Muslim  no. 2675)

E-R-O-P-A

Image
Saya membuka peta dunia di laptop saya, menatap warna-warni di peta yang menjadi penanda batas teritori setiap Negara. Turki. Saya akan memulainya dari sana. Kemudian berturut-turut menyusuri Yunani, Hungaria, Austria, Republik Ceko, Polandia, Jerman, Belanda, Belgia, Perancis, Spanyol dan terakhir saya akan menjejakkan kaki di benua hitam, Afrika dengan singgah ke Maroko. Tapi keinginan saya terbentur sesuatu. Ah...lagi-lagi masalah biaya dan waktu. Untuk menjelalah semua Negara itu paling tidak saya harus cuti minimal sebulan. Dua bulan akan lebih baik. Dan untuk membuat visa Schengen, minimal saya harus punya saldo rekening sebesar 30 jutaan. Dua hal yang tidak saya miliki saat ini. saya memutar otak. Masalah cuti memang tidak bisa ditawar-tawar. Tapi saya bisa mengambil dua bulan cuti enam tahun lagi. Oke, masalah pertama selesai sekaligus menyelesaikan masalah kedua. Saya masih punya waktu enam tahun lagi untuk menabung. Enam tahun bukan waktu yang lama kok. Saya hanya perl

Serendipity Day

Image
"Aku tau kenapa harus Abbey Road" tebak Tania. Aku hanya tersenyum simpul. "Kebetulan saja gambar kamar hotelnya keren. Murah lagi" "Hey, kamu sendiri yang selalu bilang tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, nona! Kamu pasti pilih hotel itu karena namanya sama dengan..." "Iyaa...iya. Itu juga salah satu alasan aku memilih hotel itu. Tidak apa kan? Siapa tau disana ketemu dengan beatle mania keren. Hihi" Tania menepuk jidatnya. Kalian percaya kebetulan? Aku tidak. Tidak kebetulan saat melihat-lihat hotel di Phuket, aku akhirnya menjatuhkan pilihan pada hotel itu tanpa membaca review dari pengunjung yang mungkin bisa saja mengubah pikiranku. Tidak kebetulan aku memesan kamar dan paket tur ke phi phi di hari yang sama dengan seseorang yang berjarak ribuan kilometer dari tempatku. Sama sekali tidak ada yang namanya kebetulan. *** Kalau saja kami ke terminal bus naik BTS, hingga tidak harus terjebak macet selama