Too Late
“I’m happy for you” ucapnya ketika berdiri di depanku dengan wajah berseri. Dia tersenyum begitu bahagia. Mengenakan kemeja batik berwarna biru gelap, rambut yang disisir rapi (biasanya dia tidak serapi ini) dan sepatu hitam mengkilat. Sepertinya dia menuruti permintaanku untuk menunjukkan penampilan terbaiknya di hari pernikahanku. Hari ini. Dan dia benar-benar datang dengan dandanan yang-bukan-dia. Jauh lebih tampan, jauh lebih dewasa, dan jauh lebih menarik perhatian tamu-tamu perempuan ketika dia berseliweran menemui teman-teman kami yang diundang. Sesungguhnya dia tau bagaimana menarik perhatian perempuan dengan pesonanya, termasuk aku, sahabatnya...