Kamu tau kan, kota penuh sesak itu tidak mengijinkan kita bersama?
Bukankah kamu meninggalkan saya dulu ketika kita berjumpa di
kota penuh sesak itu? Melihat kamu berdiri diam saja di sana, di antara hiruk
pikuk bandara di pagi hari, saya tau itulah saatnya kamu harus meninggalkan
saya.
Saya ingin bilang, tidak bisakah kamu melupakan saja kota
itu? Ah, tapi apalah hak saya melarang kamu? Saya hanya bisa tersenyum dan
menyemangatimu. Saya ikut senang kamu kembali ke tempat dimana kamu seharusnya
berada.
Hey, saya merindukanmu. Tidakkah kamu mendengarnya? Dalam
setiap huruf yang saya kirimkan padamu, nyata benar saya mengukir setiap kata
rindu di baliknya.
Saya merindukanmu dan rasanya tidak pernah cukup hanya
dengan berbincang-bincang denganmu sebentar. Saya ingin kita berbincang tanpa
akhir, tanpa ada jam yang berdentang mengingatkan, tanpa ada matahari yang
bersinar memperingati kalau hari kemarin baru saja berakhir.
Saya ingin kita tidak pernah berakhir.
Tapi, ah, saya bisa apa?
14.58
20 Jan. 14
berasa ada di kota penuh sesak, dan seseorang entah dimana mengatakan kalimat yang persis judul postingan ini :D
ReplyDeleteKota penuh sesak :)
ReplyDelete