Catatan Akhir Seperempat Abad


Rasanya baru kemarin label seperempat abad gaduh mengetuk di depan pintu. Sekarang dia sudah pergi, membawa hal-hal yang harus saya lepaskan, menitipkan hal-hal yang harus saya rawat dan memberikan sebuah hadiah termanis yang pernah saya terima : ketukan di depan pintu yang lain dari Tuan yang selalu datang tepat waktu.

Usia yang bertambah, status yang berubah, banyak hal yang juga berganti. Termasuk hal-hal yang pada akhirnya pergi. Maka terima kasih yang teramat sangat untuk yang memilih tetap tinggal, tidak beranjak dari sisi, menemani saya kemana pun. Benar-benar sebuah perjalanan yang luar biasa.

Banyak doa dan semoga yang saya bisikkan ketika mengetuk pintu langit. Lebih banyak lagi setelah kini ada yang selalu menggenggam tangan saya kemana pun saya pergi. Terima kasih untuk tidak datang terlambat. Terima kasih untuk tidak membuat saya menunggu. Dan terima kasih juga untuk kesediaannya melengkapi semua kekurangan saya. Ahya, satu lagi, terima kasih untuk selalu menghadirkan tawa di wajah saya menjelang tidur, atau saat kita duduk menikmati cangkir kopi kita masing-masing, atau saat kita menyantap makanan lezat buatan mama. Terima kasih telah bersedia menerima kenyataan kalau saya tidak bisa memasak :p

Hey..seharusnya ini menjadi catatan akhir seperempat abad saya. Kenapa saya malah membahas kamu, Tuan? Ah, saya pikir ini karena hanya ada kamu di sana, di akhir usia seperempat abad saya. Datang begitu tiba-tiba, membuat saya harus merombak semua rencana hidup saya. Tapi saya senang melakukannya, menyisipkan nama kamu dalam semua rencana yang ada di kepala saya, mengetahui saya tidak akan bepergian sendiri lagi, membayangkan saya tidak harus mengangkat koper saya seorang diri lagi.

Well...thousand words could never explain how blessed I felt. Having you as my lifetime partner makes me realize, imperfection makes you perfect. Maybe you're not a prince who rides a white horse and has a sword. But you're the king who brings laugh and happiness in my happy life. Thank you for making me so special. Thank you for your good-night-kisses on my eyes. Thank you for holding my hand tighly. Thank you for being my lifetime partner in this world and I wish we'll meet again in hereafter. Thank you for accepting me just the way I am. Thank you for taking care of me.

Aamiin for all of the prays and wishes. Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntum minazh zhalimin....

Comments

Popular posts from this blog

Pierre Tendean (Lagi-lagi)

Antara Pierre Tendean dan Hiruk Pikuk Jalanan Di Depan Kantor

Saya dan Soe Hok Gie