Santri-santriku

Seorang gadis cantik berusia lima tahun
Rambutnya berombak sebahu
Pipinya tembam, bibirnya mungil
Kalau dia tertawa, giginya yg mungil seputih susu berderetan kelihatan
Bola matanya amat hitam
Sepekat malam yang paling hitam
Kulitnya amat putih,
Seputih susu
Karena itu kuberi dia nama Haura
Haura at-thahirah



Seorang bayi mungil laki-laki
Tampan persis ayahnya
Rambutnya hitam dan tipis
Pipinya jauh lebih tembam dari kakaknya
Berjalan masih suka jatuh
Mungkin berat dengan pantat montoknya
Tubuhnya gempal
Kuberi nama dia Birrullah, kebaikan ALLAH
Kupanggil dia Birru,
Seperti warna kesukaanku

Mereka berdua adalah santri-santriku
Dan aku akan menjadi madrasah bagi mereka
Tak kan kubiarkan pena yang salah menggores kalbu mereka yg masih bersih
Tak kan kubiarkan racun-racun kapitalis masuk ke tubuh mereka
Tak kan kubiarkan sampah-sampah zionis menyentuh mereka

"Bersyukurlah kepada ALLAH wahai jundi-jundiku! Dan barang siapa bersyukur kepada ALLAH, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya ALLAH Maha Kaya, Maha Terpuji"

"Buah hatiku, janganlah engkau mempersekutukan ALLAH, sesungguhnya mempersekutukan ALLAH adalah benar-benar kezaliman yg besar"

Jangan pernah menaruh hati pada dunia dan segala isinya
Karna dia akan membuat kalian melupakan akhirat
Berilah ummi kebahagiaan seperti Khansa
Yang memberikan keempat anaknya kepada ALLAH sebagai syuhada

Jundi-jundiku
Jadilah generasi penerus para Shahabat dan shahabiyah
Jadilah pemuda dan pemudi yang akan ummi banggakan di akhirat kelak
Jadikanlah Rasulullah sebagai uswah
Jadikanlah Al-quran dan sunnah sebagai peta
Dan jadikanlah syahid sebagai cita-cita

Santri-santriku
Aku adalah madrasah kalian
Mari bantu ummi dengan menjadi santri terbaik
Aku mencintai kalian karena ALLAH

Untuk putra-putriku kelak Insya ALLAH
Seorang mujahid dan mujahidah yang akan kudidik di madrasahku

Comments

Popular posts from this blog

Pierre Tendean (Lagi-lagi)

Saya dan Soe Hok Gie

Antara Pierre Tendean dan Hiruk Pikuk Jalanan Di Depan Kantor