Dua Puluh Delapan September


Saya pikir saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan yang sama dari orang-orang yang berbeda. Saya salah ternyata.

"So, what did you see from him?"

Hmmm....so what kind of answers do you like to hear?


Mungkin karena saya melihatnya dari sudut pandang yang sedikit berbeda. Saya tidak sempat melihat 'ketampanan', 'pekerjaan', 'kecerdasan', yang saya lihat adalah 'penghormatan', 'penghargaan', dan 'penerimaan'.

Beuh...jawabannya... :)))

Tapi itu jawaban paling jujur yang bisa saya berikan.

"Kenapa terlalu cepat?"

Tidak ada yang terlalu cepat, hanya saja masa perkenalannya yang diselenggarakan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, tujuh belas Agustus sembilan belas empat lima, atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta. #eaaa

Yah tidak mungkin lah saya harus jelaskan lagi di sini apa dan bagaimana konsep ta'aruf itu. Tentu saja singkat mengingat kami baru kenal dua pekan. Dua pekan! Dua pekan! Dua pekan! *bergema*. Iya, dua pekan ternyata adalah jawaban yang mampu membuat kerabat dan teman-teman yang mendengarnya shock. Sampai ada yang tanya, 'masih waras kan?'. Haha...

Well, tulisan-tulisan ini saya buat tidak bermaksud lebih dari sekadar mendokumentasikan segala hal yang saya alami menjelang hari-hari bersejarah itu (Insyaallah...doakan...doakan. Semoga lancar sampai harinya. Aamiin...) agar nanti jika saya berpikir untuk menyerah, saya akan ingat kalau saya pernah begitu bahagia dan bersungguh-sungguh ketika mendokumentasikan semua hal ini dalam bentuk tulisan.

Masih terus berdoa, semoga keberkahan Allah terus mengiringi, apa pun yang menanti di ujung jalan sana.

22.01
280914
Love for the sake of Allah does matter.

Comments

Popular posts from this blog

Pierre Tendean (Lagi-lagi)

Antara Pierre Tendean dan Hiruk Pikuk Jalanan Di Depan Kantor

Saya dan Tahun 60-an