Useless

Karena terkadang kau terlalu marah sampai tak tahu harus mengatakan apa lagi
dan memilih diam...
Kau bahkan terlalu marah untuk menangis
dan memilih diam...
Terlalu banyak serpihan-serpihan beling yang bertebaran, lupa dibersihkan atau memang sengaja ditebar
entahlah
ada satu dua yang melukai, tidak berdarah tapi cukup perih menusuk
Dan karena kau bukan anak kecil lagi yang harus menangis karena sebuah luka kecil
kau memilih diam

Bukankah suka berbeda dengan butuh?
Jika butuh, Allah pasti akan memberikannya bahkan mungkin tanpa kau minta
Bukankah jika butuh maka semuanya akan seimbang?
Bukankah jika butuh maka semuanya akan baik-baik saja?
Baik-baik saja kini dan nanti
bahkan mungkin untuk selamanya
Tersinggung, sakit hati, marah, itu semua hanya alasan buatmu agar kau bisa menangis
agar kau bisa melihat cairan bening itu meleleh di pipimu
karena sudah lama sekali kau tidak menangis bukan?
Air matamu ada untuk kemarahanmu. Hanya itu. Kau marah, maka kau menangis.
Kau bahkan tidak pernah menangis saat sedih dan bahagia
hanya marah
mengerikan bukan?
Tidakkah kau berpikir dirimu cukup punya kemampuan untuk menjadi seseorang yang sangat jahat?
Menjadi tokoh antagonis dalam setiap kisah hidupmu?
Kenapa tidak?

Comments

Popular posts from this blog

Pierre Tendean (Lagi-lagi)

Saya dan Tahun 60-an

Antara Pierre Tendean dan Hiruk Pikuk Jalanan Di Depan Kantor