Kepada Tuan Di Masa Lalu
Di sudut kota kecil ketika hujan mengguyur Pertemuan yang tak disengaja. Seperti itulah. Meskipun bagi saya tidak ada yang namanya kebetulan. Dan sore itu, sore yang biasa – bahkan teramat biasa – kembali Dia memaksa saya untuk belajar menata hati. Saya berbaik sangka padaNya. Mungkin ketika dulu datang badai menerpanya, saya serampangan saja menata hati saya kembali. Dan sore itu, di sore yang biasa, mau tidak mau saya harus kembali menata hati saya dengan benar. Mengembalikan semua yang berantakan ke tempat asalnya. Kita bertemu lagi. Ya...setelah tiga tahun, kita akhirnya bertemu lagi. Dua orang yang dulunya pernah sangat dekat kemudian tiba-tiba saja harus saling menjauh tanpa alasan, terasa sangat canggung. Saya sangat ingin bertanya bagaimana kabarmu, kemana saja kamu selama ini? Apa yang kamu lakukan? Bagaimana kabar keponakan-keponakanmu? Apa ayah dan ibumu sehat-sehat saja? Tapi rasanya terlalu berlebihan. Kita bukan lagi dua orang yang sama seperti tiga tahun l...