Untuk (Calon) Mama (Kelak)
Assalamu’alaikum...
Semoga mama selalu sehat dan
diberkahi Allah setiap saat
Mama, tidak apa kan saya
memanggil mama?
Mungkin ada sedikit rasa keberatan
menerima saya menjadi bagian dari hidup seorang laki-laki, anak
kesayangan mama. Tentu saja berat bagi mama melepas anak mama yang paling dekat
dan paling manja itu. Bagaimana tidak? Saya sering mendengar tentang mama
darinya. Tentang jadwal nonton kalian bersama di bioskop, tentang jadwal makan
malam bersama setiap akhir pekan, bahkan tentang hobinya yang selalu meminta mama
untuk memijatnya. Kalian berdua begitu dekat dan saya tidak pernah ingin
membuat kalian berdua jauh.
Jika selama ini mama merasa dia
terlalu banyak menghabiskan waktu dengan saya, saya meminta maaf. Saya sama
sekali tidak punya hak apapun atasnya. Mamalah yang memiliki hak yang besar
padanya. Mamalah yang melahirkan dan membesarkan dia, hingga dia menjadi begitu
luar biasa dan membuat saya jatuh cinta padanya.
Mama, saya tidak meminta banyak.
Saya hanya meminta ridhomu. Ijinkanlah saya menjadi pendamping anakmu,
membantumu menyayangi dan mengurusinya. Ijinkanlah saya menjadi wanita yang
selalu dia sebut-sebut itu. Tentang wanita yang dia harapkan menjadi pendamping
hidupnya. Ijinkanlah saya berjuang bersama-sama dengannya.
Saya berjanji, kehadiran saya di
sisinya tidak akan membuat dia menjauh darimu. Dia anakmu, laki-laki hebat itu
adalah anakmu. Ah, dia tidak begitu hebat. Sesungguhnya mamalah yang hebat,
mampu membesarkan seorang anak yang dewasa, baik, penyayang dan penuh perhatian
seperti dia. Dari tangan mamalah sehingga lahir seorang laki-laki yang membuat
saya percaya semua waktu yang saya habiskan untuk sendiri dan menunggu
kedatangannya tidak sia-sia. Saya sungguh mencintai anak mama.
Mama adalah perempuan paling
cantik dalam hidupnya, sampai kapan pun saya tidak akan pernah bisa mengganti
posisi mama di hatinya. Tidak, saya pun tidak ingin mengambil posisi mama. Saya
hanya meminta sedikit ruang itu, ijinkanlah saya memasuki ruang itu dan berada di
sana bersama mama, di sisi mama. Ijinkanlah saya menempatinya meski hanya
sedikit ruang, mama tetap akan menjadi ratu di hatinya.
Siapalah saya yang baru berbilang
purnama dikenalnya sementara mama telah bersamanya sejak dia lahir ke dunia. Siapalah
saya, lancang memasuki kehidupannya dan kehidupan mama kemudian membuat kalian
berdua menjauh. Tentu saya tak ada apa-apanya.
Mama, dia menginginkan seorang
wanita yang kuat, sama seperti mama. Dan saya sama sekali bukanlah seorang
wanita yang kuat. Saya pun menangis. Saya pun lemah dan membutuhkan seseorang
seperti dia di sisi saya. Saya tidak bisa menjadi kuat seperti mama.
Mama, tidak akan pernah saya
meminta dia memilih mama atau saya. Pun mama, janganlah mama memberi dia
pilihan seperti itu. Dia adalah anak mama dan saya hanyalah seorang perempuan
asing yang berharap mama mengijinkan saya menjadi bagian dari hidupnya.
Karena saya hanya tidak bisa
berhenti mencintai putra mama J
Comments
Post a Comment