Kepada Tuan Selamat Pagi
Hal yang paling saya sukai dari pagi hari adalah mendengar
kamu mengucapkan selamat pagi kepada saya. Kemudian kamu akan bertanya
bagaimana hari saya kemarin. Dan saya akan menjawab, baik. Hari saya kemarin
baik-baik saja. Tapi tanpa kamu, rasanya tidak akan ada hal yang luar biasa yang
bisa terjadi.
Kamu tertawa dari seberang sana. Meski hanya dari suara
tertawamu, saya bisa melihat dagumu yang tertarik ke bawah, atau matamu yang
menyipit saat tertawa. Saya bahkan bisa menghidu aroma mint dari pasta gigi
yang sering kamu pakai.
“Bersabarlah” ucapmu seperti biasa. Seperti selalu.
“Saya sudah bersabar di seluruh hidup saya, bagaimana
mungkin saya tidak bisa bersabar untuk bilangan purnama yang harus saya lewati
sendiri tanpa kamu?” ucap saya seperti biasa. Seperti selalu.
Kamu tersenyum, saya tau kamu tersenyum meski hanya deru
suara mobil yang bisa saya dengar dari seberang, dari jarak yang menyebalkan ini. Saya tau kamu tersenyum, kamu
bangga memiliki saya sebagai perempuanmu. Perempuan yang tidak akan pernah
sedikit pun mengurangi rasa cintanya kepadamu.
“Cepatlah pulang” bisik saya.
“Setiap hari aku selalu ingin pulang” jawabmu.
Tuan selamat pagi, saya sangat merindukanmu.
Comments
Post a Comment