PASIR Part III (Aku Hanya Sedikit Terlambat Bertemu Dengannya)
Aku menarik kedua kakiku dan merebahkan kepalaku ke atas lutut. Jari jemariku memainkan butiran pasir yang terhampar di sekeliling. Pantai sore ini sangat sepi, hanya ada beberapa orang anak kecil yang bermain air dan sepasang pria dan wanita yang sedang duduk dan saling berhadapan dengan pandangan kaku tak begitu jauh dari tempat aku duduk. Dari ekspresinya, sepertinya mereka berdua tidak tahu apa yang harus mereka katakan atau bahkan tak yakin mengapa mereka berdua bisa ada di tempat itu sehingga si wanita yang mengenakan berkerudung biru itu hanya memainkan sepatunya di atas pasir, membentuk lingkaran. Aku sama tak yakinnya dengan kedua orang itu, kenapa aku bisa ada di pantai ini dan duduk menekuk lutut, memandang hampa ke anak-anak yang bermain air. Di sisi sebelah kiriku, tidak begitu dekat tapi juga tidak begitu jauh, duduk di atas batu karang yang membentang, Pak Inaz, atasanku di kantor. Dia mengenakan kaus berkerah warna biru seperti laut dan celana denim panjang, sama t