The Princess' Man

Baiklah, saya akui saya bukan penggemar serial Korea seperti hampir lebih dari separuh teman-teman saya. Sepanjang drama-drama Korea mulai booming di Indonesia, hanya satu yang sempat saya sukai, Hotelier waktu masih kelas 3 SMP. Dan Princess' Man adalah drama Korea ke dua yang saya sukai setelah 10 tahun *mwuahaha...

Sebenarnya sih tidak sengaja nonton episode pertamanya di kantor dan tiba-tiba jadi suka! Saya memang tak tertebak. Bisa saja tiba-tiba sangat menyukai sesuatu atau seseorang atau apapun itu. Jadilah setiap setengah tiga siang remote TV di kantor sudah berada di bawah penguasaan saya. Berani ganti, saya manyun!

Karena tidak sabar menunggu tiap episodenya setiap hari, jadi saya donwload saja semua episodenya yang ada 24. Dua hari dua malam nonstop sampe-sampe internet di rumah ngos-ngosan dan terseok-seok. Tapi tidak rugi deh, ceritanya memang keren!

Jadi garis besar ceritanya itu mirip Romeo dan Juliet versi Korea jaman kerajaan Joseon (sebenarnya saya tidak ahli segala sesuatu tentang Korea. Ini cuma hasil ngintip-ngintip di blog fans Korea till die). Yang menarik itu karena ceritanya based on true story meski ada beberapa karakter tambahan dan semua nama-nama tokohnya diganti. Settingnya di tahun 1450-an dan menampilkan 3 raja dari jaman Joseon.


Pangeran Suyang ini (tokoh jahat sejahat-jahatnya, tapi pas di ending dia jadi bikin sedih diliat) mau merebut tahta milik keponakannya yang baru saja menjabat menjadi raja karena ayahnya meninggal. Raja sebelumnya adalah kakak pangeran Suyang. Nah, si raja baru yang masih berusia 12 tahun ini sangat bergantung sama wakil perdana menteri, Jenderal Kim Jong Seo. Jadilah yang musuhan itu Pangeran Suyang dan Jenderal Kim Jong Seo. Saking musuhannya, konon katanya mereka berdua tidak bisa hidup di bawah langit yang sama dan salah satu dari mereka harus mati jika yang lain ingin hidup.
Ini nih tokoh jahatnya. Pangeran Agung Suyang
Bapaknya Guru Kim, Jenderal Kim Jong Seo

Konflik sudah dimulai sejak awal. Tempo ceritanya sangat cepat jadi bener-bener harus nonton dari awal dan tidak boleh melewatkan satu episode pun karena kepingan-kepingan cerita penting ditebar di seluruh episode. Nah, Se Ryung adalah putri sulung dari Pangeran Suyang dan guru Kim Seung Yu adalah putra bungsu Jenderal Kim Jong Seo. Mereka berdua saling cinta meski di awal sempat terjadi kesalah pahaman. Toh yang namanya cinta sama sekali tidak mengenal status dan siapa ayahmu (agak klise memang). Jadi bisa dibayangkan bagaimana beratnya kisah cinta mereka berdua.
Guru Kim dan Se Ryung. Dasar memang jodoh, mau kemana saja pasti ketemu -,-'

Saya sempat baca sinopsisnya dari beberapa blog dan sudah diperingatkan kalau drama yang satu ini akan penuh dengan air mata dan penderitaan. Waktu itu saya tidak percaya karena baru nonton 3 episode awal dan ceritanya lucu. Ee...ternyata benar. Masuk episode 6 dan seterusnya kisahnya peraaang terus sama nangiisss terus -,-"

Pangeran Suyang melakukan kudeta dan membunuh semua pendukung raja, termasuk Jenderal Kim Jong Seo dan bikin guru dendam setengah mati sama Pangeran Suyang. Tapi Se Ryung yang memang sejak awal tidak peduli dengan masalah yang dialami ayahnya dan guru asal cintanya jalan terus (menurut saya sih. Se Ryung di sini terlalu egois) lebih memilih membuat dirinya menderita. Tapi benar-benar salut sama Se Ryung yang cinta mati-matian sama guru dan bahkan rela ikut mati bersama guru. Percayalah, Mon Chae Won benar-benar mampu memerankan Se Ryung dengan sangat baik. Chemistry-nya dengan guru benar-benar dapat.

Tapi yang patut mendapat standing applause di serial drama ini adalah Putri Kyung He (kakak perempuan dari raja yang masih berusia 12 tahun itu) dan suaminya, Jong. Dua tokoh yang awalnya tidak begitu saya sukai. Karena di awal putri sempat cemburu sama Se Ryung, dan si Jong itu pemabuk serta pengecut (kombinasi yang tidak ideal). Tapi perlahan-lahan putri bisa menerima suaminya dan akhirnya benar-benar mencintai suaminya sementara suaminya mulai berubah dari seorang pengecut jadi orang yang pemberani dan tegas dan siap melindungi putri (mungkin ketularan sikap tegas dan galak putri juga sih).

Sampe sekarang saya masih kepikiran ekspresi Putri Kyung He waktu tersenyum sama suaminya yang mau dihukum mati sama Pangeran Suyang. Huwaa.... I can't imagine if I were her! Pasti sudah pingsan-pingsan gak jelas gitu. Mana suaminya dihukum mati untuk melindungi guru lagi. They really broke my heart! Di sini kenapa saya bilang Se Ryung egois karena dia juga lebih memilih mengorbankan Jong daripada guru. Tapi ya...saya ngerti sih karena Se Ryung sampe rela musuhan sama ayahnya dan merusak semuanya hanya demi guru. Jadi...okelah.
Jung Jong dan Putri Kyung He, best couple ever!

Dan serial yang satu ini benar-benar banjir air mata apalagi di episode-episode akhir. Mulai dari Pangeran Suyang yang meski jahat tapi nangis juga gara-gara Se Ryung. Pegawai Shin, teman akrab guru yang lebih memilih jalan yang berbeda dengan guru tapi endingnya dia menyesal pas udah mau mati (buset dah. Ternyata orang yang bertampang sangar klo nangis jauh lebih keliatan menyayat hati daripada yang bertampang innocent seperti saya. Plakkk), sampe tangisan dari ayah Pegawai Shin pas anaknya meninggal padahal dari awal dia tidak punya ekspresi dan bicaranya selalu datar.
Pegawai Shin dan guru, sahabat yang akhirnya harus bermusahan karena perebutan kekuasaan :'(
3 orang sahabat...awalnya...

Untunglah endingnya bahagia. Coba kalo tidak, bisa depresi selama seminggu saya.

"Apa sebenarnya cinta, aku bertanya pada dunia. Aku akan menjawab. Tanpa ragu, kita bisa saling berjanji bersama sampai mati memisahkan kita, itulah cinta".
(Se Ryung dan Guru Kim Seung Yu)
Ini wajah innocent saya kakag #eaaaa

Comments

Popular posts from this blog

Pierre Tendean (Lagi-lagi)

Saya dan Soe Hok Gie

Antara Pierre Tendean dan Hiruk Pikuk Jalanan Di Depan Kantor