Little Pieces
1st Piece :
Tidak ada orang bodoh. Yg ada hanyalah orang yg tidak tahu (Ni Pollock)
2nd piece :
Masih tentang Robert Wagner dari Panorama atau Jean Claude Van Damme atau apapun julukannya di masa itu. Bisa tak dipesan satu yg seperti dia? Yg ramah, low profile, sederhana dan tenang?
Tidak ada orang bodoh. Yg ada hanyalah orang yg tidak tahu (Ni Pollock)
2nd piece :
Masih tentang Robert Wagner dari Panorama atau Jean Claude Van Damme atau apapun julukannya di masa itu. Bisa tak dipesan satu yg seperti dia? Yg ramah, low profile, sederhana dan tenang?
3rd piece :
Selalu dan akan selalu suka dengan sejarah. Sangat ingin mempelajari perilaku
sosial mereka kala itu.
4th piece :
Lebih terkesan dengan orang-orang
jaman dulu ketika fasilitas email, chatting, dan Facebook belum ada.
Kenapa? Karena mereka akan menulis surat jika ingin menyampaikan sesuatu
kepada kita yg nun jauh di sana. Yah, surat! Tidak ada yg lebih
menyenangkan daripada mencium bau kertas surat dan membaca tulisan
tangan yg ditulis oleh si penulis surat itu sendiri. Rasanya jadi lebih manusiawi saja.
5th piece :
Suka membayangkan hidup di tengah-tengah kota tua, penuh dengan bangunan
kuno jaman kolonial, naik sepeda sambil membawa tas besar berisi
tumpukan buku-buku tebal berbahasa Belanda, dan pergi mengunjungi pasar
malam :')
6th piece :
Atau hidup di jaman kolonial, bertemu dengan
asisten residen yg peduli dgn bangsa jajahannya seperti Douwes Dekker
dan menikah. Haha *self geplak*
7th piece :
Atau bertemu dgn R.A
Kartini dan Dewi Sartika, sama-sama mendirikan sekolah keputrian dan
memastikan semua anak perempuan Indonesia berpendidikan tinggi.
8th piece :
Berkunjung ke daerah pedalaman, jadi single traveller, backpacking keliling dunia (haha).
9th piece :
2 tempat yg sangat ingin dikunjungi : Baitullah dan Papua. Err... 3, eh 4, tempat ding. Moskow-Russia dan Maladewa.
10th piece :
Ubud with McBright's comet :') *someday
Comments
Post a Comment