Aku selalu berada di antara orang-orang yang harus dipilih. Dan selalu pula aku menjadi orang yang tidak dipilih, orang yang kalah. Keheningan kali ini terasa lebih menyakitkan daripada biasanya, daripada sebelum-sebelumnya. Dia tidak ingin berbicara lebih banyak dan aku tidak ingin mendengar hal apapun lagi darinya. “Aku mengejarnya kemarin, begitu saja, di jalanan ramai nyaris tertabrak mobil. Sesuatu yang sangat besar mendorongku untuk mengejarnya dan ingin rasanya aku menangkap tangannya. Aku ingin bilang agar dia jangan kemana-mana lagi, tidak sekarang maupun besok. Mendadak rasa takut kehilangannya menghantuiku, rasa yang sebenarnya sejak dulu telah ada tapi enggan menunjukkan eksistensinya di dalam kepalaku. Dan ketika dia benar-benar berkata dalam diriku untuk jangan pernah membiarkan perempuan itu pergi, perempuan itu nyaris pergi, sehingga aku harus mengejarnya, menimbulkan sedikit keributan di jalanan, jadi tontonan. Perempuan itu memandangku dengan wajah sebal