Edelweis

Aku sering menghitungnya. Satu, dua, ah, kini sudah tahun ke tiga sejak aku mengenalmu. Rasanya waktu meloncat-loncat begitu saja, tapi ajaibnya kau masih selalu ada di sana. Bagaimana aku harus mengatakannya ya, Tuan pemilik segala yang aku kagumi?
Hmm...mungkin dengan kalimat klise 'aku tak dapat hidup tanpamu'?
Tapi masalahnya empat tahun yang lalu aku tetap dapat hidup meski aku belum mengenalmu.
Ah, baiklah. Aku memang dapat hidup tanpamu, tapi aku tidak mau.

(Kemarin, hari ini, esok, dan saat pertama kita bertemu. Mereka semua mengkhianatiku dan memberi tahu padamu kalau saat aku sedang bersama mereka, aku juga sedang mencintaimu)

-Edelweis-
Sebuah Cerita Seberang Masa
 

Comments

Popular posts from this blog

Pierre Tendean (Lagi-lagi)

Antara Pierre Tendean dan Hiruk Pikuk Jalanan Di Depan Kantor

Saya dan Soe Hok Gie