Cerita Milik Melati dan Ikrar (Bag. 3)
Bab Milik Melati “Melati, ada telepon buatmu” seorang gadis pirang dengan tubuhnya yang menjulang tinggi mengetuk pintu kamar Melati. Melati membuka pintu kamarnya dan mendapati Jane, temannya itu sedang tersenyum-senyum penuh arti ke arahnya. “Dari siapa?” dahi Melati berkerut “kenapa kau tersenyum aneh seperti itu?” Jane menunduk dan berbisik di telinga Melati “dari pangeranmu” Serta merta Melati berlari ke arah telepon di ruang depan. “Halo, Ikrar?” “Melati? Iya, ini aku. Maaf kalau aku mengganggumu. Aku tahu kau sedang sibuk dengan tugas pendataan itu tapi aku ingin berbicara denganmu” “Tidak apa-apa. pekerjaanku hampir selesai. Ada apa?” Dari seberang Ikrar nampak menarik nafas panjang. Nafasnya terdengar berat, sepertinya hal yang akan dia sampaikan ini terasa berat baginya. “Melati…aku…aku minta maaf” Tangan Melati yang memegang gagang telepon bergetar dan sesuatu terasa aneh di dadanya. Tiba-tiba rasa takut yang amat sangat menyelimuti gadis itu, membuatnya